Daftar Hari Besar Juli Nasional-Internasional
Ilustrasi Kalender. foto/Istockphtoo
Selain hari besar bagi umat Islam, Juli juga memiliki beberapa hari penting yang dirayakan secara nasional maupun internasional.
Salah satu hari penting yang akan diperingati oleh masyarakat Indonesia adalah Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2024. Hari Bhayangkara adalah hari jadi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Tahun ini, Polri merayakan Hari Bhayangkara yang ke-78 dengan mengusung tema “Polri Presisi Mendukung Percepatan Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”.
Sementara itu, Juli juga memiliki hari penting untuk beragam peringatan yang dirayakan secara internasional, mulai dari Hari Populasi Sedunia, Hari Keadilan Internasional, Hari Hepatitis Sedunia, hingga Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia.
Berikut daftar lengkap hari besar nasional dan internasional selama Juli 2024:
Ritual Samas di Bantul, Yogyakarta
Masyarakat di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul rutin menggelar ritual Samas di setiap Malam Satu Suro.
Ritual tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenang Maheso Suro yang diyakini telah mendatangkan kemakmuran bagi warga di pesisir pantai selatan Jawa.
Mitos dan Pantangan di Malam 1 Suro
Melansir jurnal.buddhidharma.ac.id, berikut beberapa kepercayaan dan larangan masyarakat Jawa terkait bulan Suro:
- Dipercaya sebagai bulan yang menyeramkan, penuh bencana, dan bulannya para makhluk astral.
- Dilarang keluar saat Malam 1 Suro.
- Dilarang mengadakan pesta pernikahan atau hajatan di bulan Suro.
- Tidak boleh membangun atau pindah rumah.
- Dilarang berkata kasar atau buruk.
Ramadhan adalah bulan suci yang selalu dinantikan umat muslim setiap tahunnya. Pada bulan ini, umat muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Lantas, bulan puasa 2025 M/1446 Hijriah jatuh pada tanggal berapa? Berikut perkiraannya untuk masyarakat muslim ketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kewajiban berpuasa sudah dikenalkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Daud yang melaksanakan puasa dengan cara selang-seling. Akan tetapi, puasa Ramadhan menjadi puasa khusus yang diwajibkan bagi umat Islam.
Puasa Ramadhan diperintahkan kepada Rasulullah Saw pada tahun kedua Hijriah. Perintah puasa Ramadan berdasarkan firman Allah sebagai berikut.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
Berdasarkan ayat tersebut, hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi setiap mukallaf atau orang yang sudah balig dan berakal.
Ledug Suro di Magetan, Jawa Timur
Masyarakat di Kabupaten Magetan memperingati Malam 1 Suro dengan mengadakan Ledug Suro. Acara dilakukan dengan melantunkan doa-doa pada bolu rahayu, lalu memakannya, yang dipercaya bisa menjadi obat dan pembawa berkah.
Kalender Islam Juli 2024
Kalender Islam berguna untuk mengetahui jadwal puasa maupun hari penting lainnya. Berikut kalender Islam untuk Juli 2024:
Kirab Pusaka Keraton di Solo, Jawa Tengah
Keraton Solo menggelar ritual Jamasan dan Kirab Pusaka pada Malam 1 Suro, yang diikuti beberapa ekor kebo bule atau kerbau albino (Kebo Kyai Slamet).
Acara kirab tersebut dimulai dari jam 12 malam dengan mengelilingi Keraton Solo dan beberapa protokol di Kota Surakarta.
Muharram 1446 H Jatuh pada Tanggal 7 Juli 2024
1 Muharram menandakan dimulainya tahun baru dalam kalender Islam atau Hijriah. Tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah akan bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024.
Di Indonesia, tahun baru Islam umumnya dirayakan dengan berbagai kegiatan positif, mulai dari menggelar pengajian, penggalangan donasi, hingga mengadakan karnaval atau pawai obor yang meriah.
Di sisi lain, umat Islam juga dianjurkan untuk mengawali tahun dengan amalan-amalan yang baik, seperti berdoa kepada Allah SWT, bersedekah, dan memperbanyak zikir.
Hari Besar Nasional Juli 2024
tirto.id - Kalender Islam Juli 2024 meliputi bulan Zulhijah dan Muharram tahun baru 1446 Hijriah. Di bulan ini pula seluruh muslim akan menyambut datangnya tahun baru Islam pada 1 Muharram 1446 H.
Zulhijah merupakan bulan ke-12 atau bulan terakhir dalam kalender Islam yang menandakan berakhirnya tahun 1445 H. Tahun baru 1446 H pun diawali dengan Muharram yang termasuk bulan istimewa bagi umat Islam.
Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT (asyhurul hurum) selain Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah. Di bulan inilah banyak peristiwa penting yang bersejarah bagi umat Islam.
Beberapa peristiwa penting tersebut antara lain diterimanya tobat Nabi Adam as setelah dikeluarkan dari surga, terbelahnya Laut Merah agar Nabi Musa as dan pengikutnya bisa melarikan diri dari Fir’aun, sembuhnya Nabi Ayyub as dari penyakit kulitnya, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, Muharram juga menjadi bulan yang istimewa karena memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya adalah dihapuskannya dosa setahun lalu bagi seorang muslim yang menjalankan puasa sunah Asyura (10 Muharram).
Babad Cirebon dan Cuci Benda Pusaka di Cirebon, Jawa Barat
Malam 1 Suro di Cirebon diperingati oleh Keraton Kanoman dengan mengadakan pembacaan babad atau sejarah.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Sementara di Keraton Kasepuhan dilakukan ritual pencucian benda pusaka pada tanggal 1-10 Suro.